Hukum Seperti Sarang Laba-Laba |
Hukum Seperti Sarang Laba-Laba Posted: 01 Dec 2011 07:11 AM PST Bro-Bro sekalian, mulai besok saya tidak akan posting lagi prediksi-prediksi angka mati. Saya hanya akan menulis artikel-artikel saja. Saya harapkan semuanya tetap semangat, terus belajar untuk mencapai impian dan tujuan kita masing-masing. Hidup ini adalah perjuangan. Baru tadi saja saya melihat tayangan televisi Elshinta TV ada hukuman cambuk di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam buat penjudi dan pemain togel yang ketangkap. Meski itu cuma beli togel atau main kecil-kecil Rp 1.000 perak. Hati ini miris sekali. Prokontra terjadi di mana-mana bahkan Kontras dan Amnesty Internasional sudah melayangkan protes terhadap penerapan hukuman yang tampak tidak adil ini. Ini seolah-olah mengingatkan kita akan kata-kata Yesus kepada orang Yahudi yang hendak merajam seorang wanita karena ketahuan berbuat zinah. Lalu Yesus berkata,
Lalu sekonyong-konyong semua orang mundur dan mengerti bahwa semua manusia kalau menggunakan hukum rajam maka semuanya sudah pasti mati duluan. Masalahnya: jika wanita itu diketahui berbuat zinah, apa dia zinah sama mentimun atau batang pisang? Lalu di manakah si lelaki tersebut? Inilah yang disebut ketidakadilan. Dan ketika semua orang pergi, beginilah kata Yesus kepada wanita penzinah tersebut, "Aku pun tidak akan menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai sekarang!" Hukum Ibarat Sarang Laba-Laba Seorang filsuf bernama Anacharsis pernah berkata demikian:
Zakaria Yusuf dicambuk dan dipermalukan di depan keluarganya karena judi kartu Rp 1.000 perak. Amirah hanya karena mencuri sarung seharga Rp 3.000 diancam hukuman penjara 5 tahun. Prita Mulyasari karena mengadukan apa yang dialaminya sebagai konsumen tetapi terancam hukuman penjara dan denda ratusan juta. Aminah nenek dari Banyumas mencuri tiga biji kakao ditahan 3 bulan dan dijatuhi hukuman penjara 1 bulan lebih, dan masih banyak lainnya. Tahun depan mungkin akan menyusul nama-nama saya atau Anda semuanya. Lalu apa yang bisa kita lakukan? Kita ini serangga kecil. Mari kita lihat Abdulah Puteh mantan Gubernur Aceh, Aulia Pohan, Gayus Tambunan, Nazaruddin, Nunun, Malinda Dee, dsb..dsb... dsb.... Apa yang mereka terima? Siapa yang berani mencambuk mereka? Omong kosong! Di manakah algojo tukang cambuk tersebut? Hanya karena Rp 1.000 kita bisa dihukum sedemikian kejam, tetapi korupsi ratusan milyar bisa bagaikan raja tak tersentuh hukum. Jangankan bekas sakit cambuk, masuk penjara pun bangga karena seperti hotel berbintang. Jadi saran saya: mari kita korupsi beramai-ramai. Ingat kembali tulisan saya akan Kekuatan Uang. Pemain togel baru bisa terima hukuman cambuk diberlakukan jika koruptor juga diberikan hukuman rajam. Apa di Aceh tidak ada korupsi? Wahai kau siapapun juga yang kebetulan membaca blog ini dan dari propinsi manapun juga: JIKA KAU BISA DAN BERANI MERAJAM ATAU MENGGANTUNG KORUPTOR MAKA SAYA SIAP MENUTUP BLOG TOGELMASTER INI! Hukum tidaklah adil. Bagi rekan-rekan yang dari Aceh ada baiknya berhenti bermain togel. Tidak bijak melawan praktek hukum yang menekan orang-orang kecil seperti kita ini. Kalau tidak hukuman cambuk menunggu Anda. Apalagi yang homoseks (gay) lebih mawas diri karena bisa dirajam sampai mati. Stop bermain togel juga sesuatu yang positif. |
You are subscribed to email updates from Suhu Togel Liong Apat To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 komentar:
Posting Komentar