Blackjack (21)

Blackjack (21)


Blackjack (21)

Posted: 12 Dec 2011 08:35 AM PST

Sebuah film yang terinspirasi dari kisah nyata, yang perlu ditonton setiap orang yang ingin pintar bermain togel, bermain saham, ingin menjadi dewa judi sejati, berjiwa spekulasi atau apapun sebutannya adalah: Blackjack atau 21. Film ini sudah beberapa kali ditayangkan di Bioskop TransTV. Kalau Anda belum pernah menontonnya saran saya beli DVD-nya. Kita sudah menyinggungnya sedikit di pembahasan Winner...Winner..Chicken Dinner.

Film ini berkisah tentang sekelompok anak muda bersama dosen pembimbingnya membobol brankas meja judi kasino. Tidak tanggung-tanggung tetapi kasino terbesar dunia yakni Las Vegas. Pembobolan brankas ini berdasarkan trik bermain, kerjasama, akal sehat, ilmu probabilitas, dsb. Pokoknya memakai logika dan daya ingat terhadap semua kartu-kartu remi (card counting). Pusat cerita adalah tentang seorang pemuda bernama Ben - diperankan oleh Jim Sturgess - yang rencananya masuk perguruan tinggi Harvard fakultas kedokteran tetapi gagal karena masalah biaya. Akhirnya terdampar di MIT (Massachusetts Institute of Technology) semacam ITB-nya Amrik kurang lebih begitu. Sedangkan Harvard seperti UI di Indonesia. Dua perguruan tinggi tersebut menjadi 10 perguruan paling top dari seluruh dunia. Konon semua orang yang diterima MIT atau Harvard pekerjaan dengan gaji tinggi sudah menanti bahkan sebelum lulus. Apalagi jika dari Indonesia. Dijamin akan direbut semua perusahaan termasuk BUMN. Kalau Anda diterima, soal sponsor tak perlu takut. Semua perusahaan dan orang-orang kaya di Indonesia siap mensponsori Anda dengan harapan setelah lulus mengabdi di perusahaan mereka. Otak Anda sudah pasti super jenius dan bisa berkoneksi dengan semua jaringan orang top dunia.

Salah satu tokoh terkenal Indonesia lulusan Harvard adalah ekonom (Alm.) Dr. Sjahrir. Cuma sayangnya beliau hanya mengambil gelar doktor di sana. Paling bagus jika Anda bisa diterima dari S1, Master dan lalu Doktoral. Saya jamin Anda akan luar biasa. Dan kalau berhasil jangan lupa sama saya ya. Bagi-bagi rejeki gitu.

Blackjack

Kalau Anda perhatikan film ini, kisahnya bermula tentang upaya sang dosen pembimbing Micky Rosa (Kevin Spacey) yang cerdas dengan beberapa anak didiknya memecahkan atau menghitung kartu. Hanya saja mereka belum menemukan orang yang selain jenius juga berani mengambil risiko. Akhirnya muncullah si Ben ini. Anda bisa lihat di sini bahwa selain pintar seseorang harus berani. Saya pikir sama dengan bermain togel. Kalau takut kalah sudah pasti kita tidak akan berhasil. Tidak mau kalah ya tidak usah main togel. Kurang lebih begitu.

Makanya Micky Rosa melakukan tes kepada Ben. Tesnya sederhana seperti permainan kuis Super Deal 2 Milyar yang pernah ditayangkan Anteve. Ada tiga tirai yang masing-masing memiliki hadiah yakni dua berisi zonk alias sampah dan satunya berisi mobil mewah. Nah, mahasiswa MIT bernama Ben ini diuji coba. Ben diminta untuk membuang salah satu tirai yang berisi zonk.

"Apa pilihan Anda? Berapa probabilitasnya?" tantang Micky Rosa.

"Probabilitas tiap tirai adalah 33,3%," jawab Ben.

"Lalu dengan probabilitas 33% apakah Anda berani melangkah?"

"Selama ada probabilitasnya maka sesuatu itu harus dicoba. Sebab peluangnya ada. Apalagi jika ini hanya ada 3 pilihan." Kurang lebih begitu jawabannya. Sebuah jawaban yang sangat brilian. Kemudian Micky Rosa mempersilakan Ben untuk membuang salah satunya. Akhirnya Ben berhasil membuang satu tirai yang berisi zonk.

"Sekarang tinggal dua tirai. Berapa probabilitasnya?" tantang Micky Rosa.

"50%!"

"Lalu apa Anda berani melangkah?"

"Secara matematis memang hanya tinggal 2 tirai yang jika dihitung probabilitasnya 50% : 50%. Tetapi karena dimulai dari 3 tirai, sebenarnya saya memiliki kans 66,6%. Karena saya sudah berhasil menyisihkan satu tirai. Dengan demikian adalah hal yang konyol jika saya tidak berani melangkah."

Akhir cerita ternyata tebakan si Ben benar-benar tepat sasaran. Sampai di sini tentu saja berdasarkan keberuntungan soal menebak tirai yang berisi mobil. Tetapi penekanan ceritanya bukan soal tebakan untung-untungan melainkan konsep melihat peluang dan keberanian untuk maju bermain. Sama seperti bermain togel. Kita tidak berbicara soal untung-untungan atau hoki, tetapi sebuah celah angka probabilitas yang kita terapkan dalam teknik investasi. 

Singkat cerita, akhirnya Ben adalah orang yang sudah lama mereka tunggu. Orang yang memiliki jiwa petualang, cerdas, logis dan berani mengambil risiko. Orang yang akan melengkapi mereka menuju meja judi Las Vegas. Akhirnya dengan kekompakan, otak yang jenius dan strategi, mereka berhasil membobol brankas kasino Las Vegas.  Dan inilah sebuah kisah nyata yang diangkat ke film dari penulis cerita itu sendiri bernama Ben Mezrich.

When You Change The Rule, You Change The Game

Inti film tersebut adalah "When You change the rule, you change the game." Semua permainan judi kasino, judi meja, judi mesin, judi bola, saham, togel, valas, indeks sudah dibuat hukum-hukum dan aturan mainnya dari sana (bandar, dealer, big player, birokrasi, dan sebagainya). Selama kita mengikuti aturan main mereka, mengikuti pola yang mereka ajarkan buat pemula, selama itu juga kita bermain di permainan yang mereka buat dan tidak mungkin memenangkannya. Tetapi jika kita bisa mengubah aturan mainnya, bermain dengan teknik yang dibalik maka merekalah yang bermain di permainan kita. Inilah yang ingin saya terangkan dan tekankan kepada Anda semua bahwa You Change The Rule, You Change The Game. Konsep investasi yang saya bagikan, yang disempurnakan rekan-rekan lainnya, mencari angka mati, melihat celah diskon, melihat celah angka dari probabilitas serta teknik investasi sudah benar. Ini sudah berjalan di tracknya. Percayalah!

Kita sudah membalik aturan mainnya di mana bandar menjadi pemain, pemain menjadi bandar. Lalu mengapa prediksi bisa gagal? Bahkan kemarin saya bilang angka kembar tidak akan keluar ternyata dikeluarin 8877. Saya merasa sepintar-pintarnya seorang pemain bermain, namun ketika rumus atau apa yang selama ini mempan dibagikan dan diketahui bandar, otomatis semuanya itu akan dibungkam. Bandar akan belajar dari apa-apa yang dituliskan dan diajarkan oleh orang-orang yang berseberangan dengan mereka. Membungkam kepalanya otomatis semua ekor-ekornya akan kocar-kacir

Apakah ini logis? Nanti akan kita bahas di pembahasan berikutnya. Teruslah berjuang Bro & Sis! Pintar-pintar sekarang karena semua ilmu sudah berada di tangan bandar dan sepertinya prediksi saya dibidik sedemikian rupa. Dulu pola yang sama bisa memanen uang dengan sempurna di tahun-tahun sebelumnya seolah-olah sudah tidak mempan. Saya minta maaf kepada rekan-rekan semuanya yang mengikuti prediksi angka mati. Perjuangan saya sekarang tidak bebas lagi karena semakin dikupas semakin pintar bandar memproteksi diri. Saya sadar tak tertutup kemungkinan mereka yang pintar selalu memasang berbalik angka mati yang saya posting menjadi angka hidup. Karena mereka tahu bahwa apa yang diajarkan blog ini akan dilawan bandar sedemikian rupa. Otomatis yang berpihak bandarlah yang menang dan memanen uang.

Ilmu kadang tidak boleh dibagikan secara luas karena akan dipelajari pihak lawan. Akhirnya kita sendiri yang akan diserang dan ditaklukkan. Seperti dalam kisah legendaris Tiongkok tentang perang di zaman peralihan Dinasti Qin ke Dinasti Han. Salah satu kisah paling hebat selain kisah tentang pertempuran di Tebing Merah (Red Cliff). Ada seorang pahlawan perang paling terkenal dalam sejarah Cina bernama Xiang Yu. Sedangkan lawannya Liu Bang adalah tokoh pahlawan perang yang tak kalah hebat namun lebih terkenal karena kepemimpinannya saja. Xiang Yu yang hebat ini akhirnya harus meninggal karena taktik yang disebarkan oleh Liu Bang bahwa seorang yang gagal namun berani kembali ke kampung halaman berarti orang yang tidak tahu malu dan tidak tahu diri. Akhirnya Xiang Yu bertahan seorang diri melawan pasukan Liu Bang puluhan ribu orang setelah menyerahkan kuda kesayangannya kepada pemilik kapal. Sudah pasti satu orang tidak mungkin melawan ribuan orang. Xiang Yu tewas mengenaskan, padahal pendukung dan rakyatnya di kampung halaman siap menyambut dirinya sebagai raja meski gagal. Karena mereka tahu ada waktunya Xiang Yu akan bangkit kembali mengalahkan Liu Bang karena dialah pahlawan perang paling tersohor dalam sejarah Cina.

White Vengeance
Tak ada bedanya dengan rekan kita suku Tionghoa, Batak atau lainnya yang kalau merantau ke kota besar tetapi belum sukses jika berani pulang sama saja tidak tahu malu. Makanya orang Tionghoa dan Batak kalau merantau susah pulang ke kampung halaman sebelum sukses. Dan inilah yang membuat mereka berhasil dibandingkan suku-suku lainnya. Padahal semua ini hanyalah mitos yang disebarkan oleh orang-orang tertentu memakai taktik Liu Bang kepada Xiang Yu. Ada kalanya kita harus pulang, berhenti, menyendiri untuk menghimpun kekuatan dan tenaga, mengatur strategi untuk bertarung kembali. Anda bisa menonton kisah yang sangat indah, penuh intrik, kesombongan, penghianatan, ambisi, pengajaran filosofi hidup tingkat tinggi dalam film White Vengeance. Memang dalam film kematian Xiang Yu disetting agak berbeda namun tetap pada konsep perasaan malu kembali ke masa lalu. 

Saya rasa sama seperti komentar beberapa rekan di blog ini di mana kita tidak tahu siapa kawan, siapa lawan, siapa yang berpihak kepada pemain, siapa yang berpihak pada bandar, siapa yang murni pemain togel, siapa kaki tangan bandar, siapa yang hanya memancing di air keruh, siapa yang sombong, siapa yang tulus, siapa yang bodoh tetapi sok pintar, siapa yang pintar tetapi pura-pura bodoh, siapa yang kerjanya mengacau, siapa yang bersikap terhormat, siapa penjilat, siapa pendekar sejati, dsb. Beginilah kata penasehat Xiang Yu kepada penasehat Liu Bang pada saat mereka sudah tua,

"Melihat (menghadapi) musuh yang hebat sama seperti melihat (menghadapi) diri kita sendiri di dalam cermin."

0 komentar: