Mari kita pecahkan misteri keanehan permainan Sicbo atau Tasiau. Dulu pasaran BESAR KECIL, GANJIL GENAP dibuka bebas untuk dimainkan semua pemain. Lalu mengapa sekarang tidak ada pasaran GANJIL GENAP? Tak lain dan tak bukan karena celahnya sudah dipecahkan, dikupas dan dibagikan untuk khalayak ramai. Dengan demikian bandar-bandar yang ada mulai memproteksi diri. Kalau bandar tidak memproteksi diri bisa jebol semua bandar Sicbo atau Tasiau di seluruh dunia. Jadi siapa bilang bandar tidak akan mempelajari hal yang sama seperti pemain yang terus belajar? Hal ini juga berlaku untuk bandar togel serta bandar-bandar lainnya.
Sudah saya jelaskan dari awal bahwa bandar togel berangkat dari pemain togel. Karena sulitnya memenangkan permainan ini membuat mereka mengubah haluan menjadi bandar togel. Menjadi bandar sudah pasti setingkat lebih pintar dari pemain togel. Sebab kalau togel bisa dimainkan dan dimenangkan dengan cara biasa, tidak ada orang yang mau jadi bandar togel. Karena itu untuk menghadapi permainan ini, kita harus mengubah paradigma berpikir dan sudah saya jelaskan panjang lebar dari artikel-artikel tentang pencerahan togel. Silakan disimak kembali.
Rahasia Permainan Sicbo
Sicbo diciptakan oleh kasim-kasim kerajaan yang pintar untuk menghibur raja. Permainan ini hanyalah permainan hiburan seperti kita main kelereng, monopoli atau tebak-tebakan. Entah bagaimana ceritanya permainan hiburan ini bisa masuk menjadi permainan judi dan beredar ke seluruh dunia sampai ke Indonesia. Bahkan permainan ini sangat terkenal di Medan, Bagan, Makassar, Banten, Jakarta, Bangka, Riau, Surabaya, Bali, dsb. Pertama kali diadaptasikan tidak ada yang menyangka bahwa permainan ini ada titik lemahnya. Begitu dipelajari dan dimainkan terus oleh semua pemain di seluruh dunia, akhirnya pemain-pemain yang pintar menemukan celah kelemahan angka-angka yang ada. Di mana celahnya? Mari kita belajar bersama. Dan saya jamin dari semua media Internet, atau semua teman dan dedengkot judi tidak akan membagikan ilmu ini kepada Anda. Di sini saya kupas layaknya Masked Magician!
Tiga dadu menghasilkan kombinasi jumlah: 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 8 - 9 - 10 - 11 - 12 - 13 - 14 - 15 - 16 - 17 - 18. Total ada 16 titik. Bukankah demikian? Coba Anda ambil tiga buah dadu dan lempar sedemikian rupa. Pasti menghasilkan jumlah angka-angka tersebut. Paling kecil angka 3 (111) dan paling besar 18 (666). Sekarang perhatikan baik-baik.
Kita bagi ke-16 titik tersebut ke dalam kelompok-kelompok angka yang memungkinkan. Maka kita dapatkan kelompok angka:
Kelompok kecil: 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 8 - 9 - 10.
Kelompok besar: 11 - 12 - 13 - 14 - 15 - 16 - 17 - 18.
Kelompok ganjil: 3 - 5 - 7 - 9 - 11 - 13 - 15 - 17.
Kelompok genap: 4 - 6 - 8 - 10 - 12 - 14 - 16 - 18.
Semuanya terdiri dari 8 titik dan seimbang. Makanya hadiahnya untuk permainan BESAR KECIL, GANJIL GENAP adalah fifty-fifty. Permainan itu terlihat sangatlah adil. Sekarang kita perhatikan aturan permainan Sicbo atau Tasiau di mana jika keluar asuransi (triple): 111, 222, 333, 444, 555, 666 maka bandar memakan habis taruhan termasuk BESAR KECIL, GANJIL GENAP. Dengan demikian kita akan memangkas kelompok angka-angka tersebut dengan menghilangkan 3 dan 18.
Mengapa 3 dan 18 dihilangkan? Karena 3 dan 18 sudah pasti triple (asuransi). Angka 3 dan 18 merupakan satu-satunya angka yang terbentuk dari kombinasi triple yakni dadu 111 dan 666. Tidak ada lagi yang lainnya. Dengan menghilangkan 3 dan 18 maka kita mendapatkan kelompok angka baru yakni:
Kelompok kecil: 4 - 5 - 6 - 7 - 8 - 9 - 10.
Kelompok besar: 11 - 12 - 13 - 14 - 15 - 16 - 17.
Kelompok ganjil: 5 - 7 - 9 - 11 - 13 - 15 - 17.
Kelompok genap: 4 - 6 - 8 - 10 - 12 - 14 - 16.
Jumlah angka berkurang menjadi 7 titik dan tiap kelompok masih sama rata. Sampai di sini permainan terlihat masih berimbang dan adil antara pemain dan bandar. Lalu bagaimana melihat celahnya? Kita rombak atau kombinasikan kelompok-kelompok tersebut sedemikian rupa. Hasilnya adalah sebagai berikut. Perhatikan baik-baik:
Kelompok kecil genap: 4 - 6 - 8 - 10. (4x)
Kelompok kecil ganjil: 5 - 7 - 9. (3x)
Kelompok besar genap: 12 - 14 - 16. (3x)
Kelompok besar ganjil: 11 - 13 - 15 - 17. (4x)
Totalnya 14 titik karena memang cuma ada 14 titik sebab angka 3 dan 18 sudah kita keluarkan karena triple (111 dan 666). Dari 14 titik ini, sudah terlihat ada celahnya secara probabilitas, bukan? Lalu apa celahnya? Sudah pasti secara probabilitas peluang yang lebih besar (4x) harus kita bet. Kalau bet peluang lebih kecil ini artinya cari penyakit dan tindakan bodoh. Dan peluang lebih besar ada pada posisi: KECIL GENAP dan BESAR GANJIL! Karena jumlahnya 4 titik.
Jadi kalau seorang pemain memasang taruhan di kelompok KECIL GANJIL atau BESAR GENAP maka terlihat betapa bodoh dan konyolnya pemain tersebut. Sampai di sini paham? Mungkin Anda akan berkata,
"Gila Suhu...benar-benar luar biasa. Saya baru mafhum!"
Teknik Bermain Sicbo
Sekarang kita aplikasikan. Mengetahui celah tidak secara otomatis membuat kita akan menang. Kita harus punya taktik serangan atau seni bermain. Ini agak sulit dijelaskan namun semoga saya bisa menjelaskannya dengan cukup baik. Paling bagus sih langsung dipraktekkan di depan mata. Ada tiga hal yang harus Anda perhatikan:
- Kita Membagi Taruhan 50 : 50.
- Modal Bermain Harus Cukup Karena Kita Menggunakan Teknik Melipat.
- Kita Masuk Bet di Posisi Tertentu.
Dengan adanya ketidakseimbangan angka di atas maka sekarang hanya ada 2 pilihan probabilitas yang 99,9% akan keluar yakni: KECIL GENAP atau BESAR GANJIL. Kalau Anda tidak percaya, coba beli 3 dadu di warung terdekat dan Anda pratekkan sendiri. Cobalah kocok beberapa kali dan catat hasilnya di secarik kertas. Kalau malas dan tidak punya dadu, silakan sebut saja dalam hati dan cepat-cepat catat di kertas. Hasilnya kalau tidak 99,9% KECIL GENAP maka pasti BESAR GANJIL. Kalau tidak seperti yang saya jelaskan, silakan ketemu saya.
Jadi dalam bermain Sicbo kita membagi bet menjadi dua bagian: kalau kita feeling BESAR, maka bet juga di posisi GANJIL. Kalau feeling GANJIL maka bet juga di posisi BESAR. Begitu sebaliknya. Kalau feeling KECIL kita bet juga GENAP. Kalau feeling GENAP kita bet juga KECIL. Mungkin ada yang berkata,
"Lho kok pakai feeling Suhu? Katanya logis dan matematis."
Begini Kawan. Sebenarnya bukan pakai feeling tetapi karena polanya sudah seperti itu dan sudah tetap maka kalau mau pasang BESAR atau KECIL, GANJIL atau GENAP ya sama saja. Lempar saja sesuka hati kita. Pokoknya ingat: BESAR GANJIL, KECIL GENAP. Karena itulah saya gunakan istilah feeling. Sebenarnya suka-suka kita. Biar jelas saya kasih contoh:
Andai kita mau pasang Rp 100.000. Maka kita bagi dua menjadi Rp 50.000 - Rp 50.000. Nah, sekarang Anda mau taruh di mana? Sesuka-suka Anda! Kalau feeling BESAR maka taruh bet BESAR Rp 50.000 dan GANJIL Rp 50.000. Kalau feeling KECIL maka bagi ke GENAP juga. Pokoknya nilai bet kita bagi rata.
Sekarang katakanlah kita pasang BESAR Rp 100.000. Artinya kita menaruh di BESAR Rp 50.000 dan GANJIL Rp 50.000. Dan katakanlah keluar 9 (234), otomatis kita draw (tidak untung tidak rugi). Kalah di BESAR tetapi menang di GANJIL. Impas. Lalu dadu kita kocok lagi dan keluar 8 (224). Otomatis kita rugi karena kalah. Sampai di sini apakah celah angka yang kita dapatkan salah atau keliru? Tidak! Tidakkah Anda lihat bahwa 8 (224) adalah KECIL GENAP?
Sekarang katakanlah kita feeling KECIL dan ingin memasang Rp 1 juta. Otomatis harus kita bagi ke GENAP sehingga KECIL Rp 500.000 dan GENAP Rp 500.000. Dadu berhasil keluar 12 (246) maka draw (impas). Kalah di KECIL tetapi menang di GENAP. Dadu dikocok lagi dan katakanlah keluar 13 (346). Kita kalah (rugi). Tetapi dengan munculnya 13 bukankah ini membenarkan bahwa kalau tidak KECIL GENAP akan BESAR GANJIL? Bukankah 13 adalah BESAR GANJIL?
Jadi kesimpulannya: jika bukan KECIL GENAP maka pasti BESAR GANJIL.
Modal Bermain
Dengan melihat celah tersebut bukan berarti kita akan memenangi permainan Sicbo begitu saja. Kita harus memiliki modal yang cukup untuk melipat. Mengapa perlu modal? Sebab jika kita bet KECIL GENAP bisa saja keluar 11, 13, 15, 17. Dengan demikian kita kalah. Sebaliknya jika kita memasang BESAR GANJIL, bisa saja keluar 4, 6, 8, 10. Dengan demikian kita kalah. Kalau keluar selain itu sudah pasti menang atau draw. Jadi harus ada modal yang cukup untuk melipat.
Katakanlah kita ingin untung setiap putaran Rp 100.000. Maka kita bet pertama kali adalah Rp 100.000 dipecah menjadi Rp 50.000 - Rp 50.000. Taruhlah misalnya kita feeling BESAR maka kita taruh di BESAR Rp 50.000 dan GANJIL Rp 50.000. Lalu keluar 11 maka kita menang Rp 100.000.
Bagaimana jika keluar 9? Impas. Kita ulangi dari awal lagi. Bagaimana jika keluar 6? Kita kalah. Berarti kita sudah kalah Rp 100.000. Saatnya melipat taruhan. Sekarang feeling apalagi? Mau BESAR, KECIL, GENAP atau GANJIL sama saja. Terserah Anda. Pokoknya bagikan nilai bet sama rata. Kalau dah oke, maka kita harus bet Rp 200.000 dengan pembagian Rp 100.000 - Rp 100.000. Andai kalah lagi Rp 200.000, berarti sudah kalah Rp 300.000. Otomatis kita bet harus Rp 400.000 dengan membagi Rp 200.000 - Rp 200.000. Begitu seterusnya.
Intinya Anda harus melipat dan percayalah suatu hari akan keluar karena bukan BESAR GANJIL sudah pasti KECIL GENAP. Silakan pelajari lagi tentang teknik melipat taruhan yang ada. Bagusnya praktekkan dengan dadu.
Masuk Bet Di Posisi Tertentu
Untuk memperbesar peluang kita menang setiap kali bermain agar tidak dag dig dug atau untuk menyesuaikan dengan modal kita yang katakanlah tidak begitu besar, maka setiap kali dadu dikocok kita tidak harus pasang taruhan. Jangan! Tak ada bedanya juga dengan bermain togel. Jika posisi angka tidak bagus, kita bisa stop dulu. Masih ada hari esok. Tunggu saja ketika posisi-posisi angka dadu sudah menunjukkan posisi yang baik. Lihat hasil rekapan pengeluarannya. Contoh misalnya sudah keluar 3x BESAR, 4x KECIL, 3x GENAP, 5x GANJIL, dst.. maka baru kita masuk ikut bermain. Begitu posisinya sudah cukup matang, maka kita bet berlawanan tetapi dengan teknik tetap membagi bet. Begitu kalah, kita lipat terus.
Sampai di sini Anda paham? Contoh misalnya sudah keluar 2, 6, 7, otomatis sudah keluar KECIL 3x maka kita sudah bisa bet BESAR sekaligus membagi juga posisi GANJIL. Kalau kalah kita lipat taruhan kita. Pokoknya sampai angka itu keluar. Dan suatu hari akan keluar. Biar lebih jelas silakan Anda praktekkan sendiri. Ingat bahwa modal harus cukup sesuai dengan target pribadi. Dan menurut saya modal kurang lebih 10x untuk melipat sudah sangat bagus dan powerful dengan catatan masuk di posisi terbaik. Modal makin besar makin bagus. Jadi tak ada cerita orang bermodal cekak mau kaya dari judi. Itu mustahil! Itu namanya judi yakni berharap kaya raya mendadak! Dan orang judi tidak ada yang bisa bertahan lama. Tetapi seorang investor memperhitungkan modal, taktik dan strategi sesuai kemampuannya.
Bandar Memproteksi Diri
Karena itulah ketika ilmu ini dibagikan maka sekarang tidak ada lagi pasaran GANJIL GENAP. Kalau bandar membuka pasaran GANJIL GENAP maka pasaran BESAR KECIL ditiadakan. Kalau BESAR KECIL ada maka GANJIL GENAP ditiadakan. Emangnya bandar orang goblok? Karena mereka tahu bahwa dengan teknik melihat celah angka dan strategi bermain (investasi) tertentu maka permainan itu bisa jebol. Inilah alasannya mengapa pasaran GANJIL GENAP tidak ditemukan lagi di hampir semua permainan Sicbo atau Tasiau online. Mungkin jika judi diizinkan lagi, Anda bisa memenangkan permainan ini selama pasaran BESAR KECIL, GANJIL GENAP masih dibuka seperti ini.
Makanya kalau Kapolri sampai Presiden termasuk Kyai, Ustadz, Pendeta, Pastor, Biksu, Biarawan sampai Malaikat yang bilang main judi tidak bisa kaya raya, lalu dilarang sedemikian rupa itulah orang paling goblok sedunia! Tergantung Anda main judi apa, tergantung siapa yang memainkan judi tersebut! Makanya saya tidak mengatakan bahwa semua permainan harus kita mainkan. Hanya permainan-permainan yang bisa kita temukan titik celah dan kelemahannya secara logika maka baru bisa kita mainkan. Dengan demikian bukan lagi soal judi atau mengadu nasib, soal hoki-hokian tetapi soal logika, kepintaran dan seni berinvestasi. Bagi sebagian orang adalah judi dan saya tidak menganjurkan orang bermain judi. Bagi sebagian lagi adalah investasi dan saya menganjurkan orang untuk berinvestasi! Kalau pemain tersebut bodoh dan goblok, jangankan main judi atau togel, dalam berbisnis pun orang tersebut akan bangkrut dan hancur! Bisnis jauh lebih kejam dan bukan saja melibatkan akal tetapi juga modal dan strategi. Terkecuali praktek KKN.
Makanya dulu saya tidak tertarik kepada Google AdSense ya karena itu. Uang receh kok dicari setengah mati di mana akhirnya baru tahu sering dipermainkan oleh orang-orang Google itu sendiri dengan seenaknya disable akun kita. Masih banyak cara mencari uang dengan otak yang begitu mudah dilakukan. Tetapi sejak Kapolri Jenderal Sutanto naik, maka semua permainan Sicbo dan Tasiau di negeri ini ditutup termasuk togel, dsb. Dan saya ingin membagikan sebuah pengalaman dan tidak ada maksud untuk menyombongkan diri atau mendiskreditkan pihak lain termasuk anak-anak jalanan. Tujuan saya agar Anda ikut tersentuh dan prihatin.
|
Contoh anak jalanan. Tidak mungkin saya ambil fotonya karena akan ketahuan lokasi tuh anak jalanan. Saya comot saja dari Google sebagai ilustrasi. Biasanya kalau Anda melihat mereka menunduk seperti yang di depan, itu artinya mereka sedang ngelem. Lem merek Aica Aibon mereka hirup kuat-kuat untuk menumbuhkan sensasi dingin-dingin gitu di tenggorokan kerongkongan. |
Sebenarnya saya memiliki beberapa anak jalanan yang saya sebut sebagai "anak langit" karena mereka tidur beratap langit. Hampir setiap hari, setiap kali saya pulang dari kasino (tempat yang orang-orang sebut tempat judi sementara bagi saya tempat investasi), saya selalu menyisihkan Rp 500.000 untuk membagi-bagikan makanan minuman atau uang kepada anak-anak jalanan tersebut. Hari ini membagi makanan Padang, dan uang, besok makan bakso dan uang, warteg dan uang, besok lagi ajak belanja di minimarket terdekat untuk mengambil susu ultra, dsb. Pokoknya saya jatah setiap orang maksimal hanya Rp 10.000 setelah diberikan makanan.
Kita tidak bisa menceramahi orang soal Surga Neraka, Tuhan Setan, Halal Haram selama perut orang kosong dan kelaparan.
Jadi saya membantu meringankan beban-beban mereka. Memang mereka bukan saudara-saudara saya atau tetangga saya, apalagi teman. Tetapi saya tergerak untuk membantu. Bicara soal hati tergerak ini yang susah dibendung. Sama seperti menulis blog togel master ini. Kalau dipikir-pikir apa manfaatnya buat saya? Yang ada malah orang memaki-maki kita. Toh pembaca atau Anda bukan teman saya, keluarga saya, apalagi tetangga. Mau mati ya urusan Anda. Mau kalah togel itu bukan urusan saya. Mau pukul isteri mukul anak karena kalah togel ya itu urusan Anda. Mau terus dibohongin bandar dan kaki tangannya, itu urusan Anda. Tetapi tergerak. Inilah yang susah dibendung. Jadi kenapa tidak ditulis saja dan siapa tahu barangkali bermanfaat bagi yang pintar dan ingin belajar.
Pertama kenalan dengan anak-anak jalanan pas mereka ngamen di sebuah tempat makan yang kebetulan sering saya lewati. Saya mengorek dan mendengarkan cerita-cerita mereka yang bahkan kalau saya ceritakan Anda mungkin tidak akan mau mendengarnya. Mulai dari mereka yang bercita-cita jadi pemain film bokep, main cewek bayar goceng di pinggir kali, diuber polisi pamong praja sampai nyebur ke kali, disodomi pemuka agama, disuruh kocokin kontol pengendara BMW di Jakarta, oom-omm mandiin mereka lalu sodomi mereka, ngelem, dsb. Semua dijelaskan dengan lokasi dan alamat yang beberapanya masih bisa Anda telusuri hingga sekarang kalau mau. Makin saya kupas makin merinding bulu kuduk Anda. Nanti ada waktunya saya bagikan.
Karena sering membagikan makanan, otomatis dari 7 anak, besoknya menjadi 11, besoknya lagi menjadi 14, besoknya lagi menjadi 17, dst... Sampai saya suruh stop dan jangan bawa lagi teman-teman lainnya. Siapa yang kuat menanggung beban seperti itu? Siapa yang tidak mau dikasih makanan, permen, uang dan diberikan nasehat? Sudah pasti anak-anak jalanan tersebut mau dan akan kembali mengajak temannya. Di Jakarta ada puluhan ribu anak jalanan. Membagikan uang Rp 1.000 perak per anak saja, sehari Anda butuh Rp 10 juta. Mereka yang sibuk melahirkan anak masa kita yang ikut menanggung? Kadang saya berpikir demikian di waktu malam. Tetapi kalau hati tergerak ya apa boleh buat? Dan kebetulan kita memang dimampukan Tuhan untuk mencari uang sedikit itu dan membantu mereka.
Sekarang saya tanya kepada Anda: kalau saya tidak bisa mengambil uang dari brankas bandar judi Sicbo atau Tasiau, seandainya saya bergaji Rp 10 juta per bulan sebagai manajer perusahaan BUMN atau MNCs (Multi National Company), bisakah saya mengeluarkan Rp 500.000 sehari untuk orang-orang tersebut? Kalikan saja dengan 30 hari berarti butuh Rp 15 juta per bulan. Dari mana saya punya uang sebanyak itu dan mampu? Taruhlah kalaupun saya mampu di mana gaji saya Rp 30 juta per bulan, apakah saya akan rela melakukan hal seperti itu? Coba Anda bayangkan dan renungkan!
Tetapi itulah yang saya katakan bahwa Allah akan membantu orang-orang yang memiliki hati untuk berjuang. Makanya selalu saja dibukakan kesempatan dan ditambahkan ilmu-ilmu yang kadang orang-orang tidak tahu. Apakah Kapolri dan Presiden bahkan semua pendeta, ustadz, kyai bisa melakukan apa yang saya lakukan? Kalau mereka bisa melakukannya sudah pasti tidak ada lagi anak-anak jalanan seperti itu sehingga bebannya harus sampai kepada saya. Lalu apakah haram uang dari Sicbo yang saya dapatkan? Haram mana antara orang yang main judi dan menolong orang miskin daripada orang tidak berjudi tetapi membiarkan saudaranya mati kelaparan? Sekali lagi ini bukan bicara soal kesombongan. Saya hanya ingin Kapolri bahkan semua pejabat tahu bahwa dengan menutup judi maka bukan saya atau Tuhan yang menutup hidup anak-anak jalanan tersebut. Merekalah yang menutup masa depan dan kehidupan anak-anak jalanan tersebut. Karena dengan tidak adanya judi tasiau maka tidak mungkin saya atau orang lain mempunyai uang untuk membantu mereka. Itu saja! Bagi saya judi ditutup atau dibuka tidak soal karena saya tidak akan mati kelaparan. Tetapi bagi orang-orang kecil seperti anak-anak jalanan tersebut maka saya katakan, "Ya, sekarang Anda harus berjuang lebih keras!"
Dan sekarang kadang masih sering bertemu tetapi tidak sesering dulu lagi apalagi membagi-bagi makanan atau uang. Sejak kasino ditutup di mana uang susah dicari, saya ikut berpikir sama seperti pejabat, biksu, kyai, ustadz, pendeta, kapolri, gubernur dan presiden, "Toh itu bukan siapa-siapa saya. Mereka saja tega kenapa saya harus membela? Tidak ada untungnya juga buat saya. Siapa suruh banyak anak? Siapa suruh terlahir dari rahim dan benih orang tua yang tidak bertanggung jawab? bla...bla..bla" Salam Jalanan