Kisah Cinta Yang Menghanyutkan Jiwa

Kisah Cinta Yang Menghanyutkan Jiwa


Kisah Cinta Yang Menghanyutkan Jiwa

Posted: 13 Feb 2012 08:52 AM PST


Meski hari Valentine bukan hari raya dan tidak menjadi keharusan untuk merayakannya, namun tak ada salahnya kita jadikan momen untuk merenungi arti hidup dan arti kebaikan. Bagi yang punya pasangan semoga bisa tambah awet dan happy selalu. Semoga kisah berikut ini mewarnai hidup kita semua. 

Kisah Cinta Yang Menghanyutkan Jiwa

Valent seorang cowok yang sangat rupawan. Fisiknya tegap, wajahnya lugu dan senyumnya manis sekali. Dia adalah cowok idola para gadis di kota kelahirannya. Apalagi setelah dia berhasil membeli sebuah motor Kawasaki Ninja 150 RR hasil mengikuti prediksi DN rekan-rekan di blog Suhu Togel Liong Apat. Dengan motor keren ini, dirinya bak seorang tokoh James Bond 007. Terutama ketika dia mengendarai dengan kaca mata hitam. Sungguh keren sekali. Hati wanita mana yang tidak terpaut?

Namun kebanggaannya ini tidak bertahan lama. Ngebut mengantar nyawanya dalam jurang kematian. Valent mengalami sebuah kecelakaan hebat. Motornya menabrak truk sehingga terlempar 4 meter ke atas yang membuat dirinya pingsan. Darah mengalir di mana-mana. Kaca helm yang pecah telah melukai kedua bola matanya. Hanya operasi yang bisa mengembalikan penglihatannya. Sejak sadar dari koma, semua impiannya sirna. Apalagi dia tahu dirinya tidak bisa melihat lagi. Blog togelmaster pun tidak bisa lagi dia intip seperti biasanya. Apakah ini adalah yang dimaksud bahwa berkah ternyata tidak selalu menjadi berkah? 

Hari-hari menjadi sunyi. Dunia serasa runtuh. Langit menjadi rendah dan matahari menjadi tak ada artinya. Senyum manis yang selalu keluar dari sudut bibir Valent, sekarang hilang bagai ditelan bumi. Waktu pun menjadi semakin kaku dan menyesakkan hingga suatu hari hadirlah seorang gadis bernama Diana.

Diana selalu datang memberi perhatikan dan semangat kepada Valent. Diana menghibur Valent dan terus memberikan kata-kata motivasi. Perlahan-lahan kepercayaan dan harapan hidup muncul kembali di benak Valent. Diana sangat sayang dan perhatikan kepada Valent. Dia tidak pernah mempermasalahkan kebutaan Valent sebagai sesuatu kekurangan yang berarti. Lama kelamaan cinta pun timbul di hati mereka berdua.

Suatu hari berkatalah Valent kepada Diana, "Diana, mengapa kamu begitu perhatikan kepadaku?"

"Entahlah. Sulit bagiku untuk mengutarakannya," bisik Diana. "Aku juga tak tahu mengapa begitu menyayangimu dan ingin kamu bangkit dari semuanya ini."

"Tapi, aku kan buta? Apa yang bisa diperbuat orang buta untukmu? Apa yang bisa aku berikan kepadamu?"

"Valent, dengarkan saya," bisik Diana sambil mengusak rambut Valent. "Aku tidak mengharapkan apapun darimu. Buat aku, setiap hari kamu bisa ceria seperti dulu, itu sudah cukup. Aku senang jika kamu senang."

"Belum pernah aku melihat dan mendengar ada orang yang menyayangi orang buta. Aku merasa berdosa akan masa lalu saya. Aku tidak bisa menerima kebaikan ini." Air mata pun mengalir dari kedua sudut mata Valent yang tertutup rapat.

"Diana," seru Valent dengan datar. "Kalau suatu hari Tuhan membuat saya bisa melihat lagi, aku berjanji akan menyayangimu sepenuh hati dan menikahimu. Karena hanya kamu satu-satunya orang yang begitu tulus dan setia menemani hari-hariku."

"Benarkah?" tanya Diana tanpa membutuhkan jawaban. Tangannya menggenggam erat jemari Valent.

"Iya, aku berjanji. Suatu hari jika aku bisa melihat lagi, aku akan mencarimu dan menikahimu."

"Terima kasih...aku sangat menyayangimu..." Diana tersenyum. Sayang Valent tidak bisa melihat senyuman Diana.

* * *

Cerita dipersingkat...

Tiga bulan berlalu.

Valent melakukan operasi cangkok mata dan Tuhan melakukan mujizat. Valent bisa bisa melihat kembali meski tidak sesempurna dulu. Operasi yang berlangsung 3 jam berjalan mulus. Valent bisa melihat! Sesuai dengan janjinya, dia segera mencari seorang gadis bernama Diana yang selalu menemani dan menghiburnya selama ini. Namun Diana menghilang entah ke mana. Dengan bersusah payah akhirnya dia berhasil menemukan alamat rumah Diana.

Dia melangkah masuk dan begitu kaget. Ternyata Diana seorang gadis yang begitu setia menemaninya ini adalah seorang gadis buta juga.  Valent tidak bisa menerima kenyataan ini. Hatinya menjerit dan bergolak! Dia memaki-maki dirinya sendiri karena telah berbuat janji konyol. Dia tidak pernah mengharapkan bahwa gadis yang setia menemaninya juga orang yang buta. Hati kecilnya pun menolak Diana. 

"Pantas saja dia begitu setia dan mencintai saya. Ternyata dia juga buta." Valent lupa akan semua ucapan mulutnya.

"Valent, bukankah engkau sudah berjanji akan mencintaiku dan menikahi aku?" bisik Diana. "Makanya aku tahu hal ini akan terjadi. Dan ketika kutahu bahwa kamu sudah bisa melihat, aku memilih untuk pergi jauh dan menyendiri. Aku tahu kamu tidak akan mau menerima aku. Aku sudah pergi tetapi kamu yang mencari aku." Air mata mulai membasahi wajah Diana yang begitu lembut.

"Hmm.. ya aku memang berjanji akan mencintaimu bahkan menikahimu. Tapi aku tidak pernah berpikir dan mengharapkan bahwa kamu juga seorang gadis yang buta sama seperti aku."

"Valent..engkau seorang lelaki. Bagaimana mungkin seorang lelaki tidak bisa memegang kata-katanya yang diucapkan tanpa paksaan?" desah Diana datar tanpa nada.

"Maafkan aku Diana. Sekali lagi maafkan aku. Aku tidak bisa!.... Terlalu sulit bagiku!" kata Valent sambil melangkah pergi dengan hati yang begitu galau dan hancur. Berbagai hal berkecamuk di pikiran dan  hatinya.

Tiga hari kemudian sebuah kabar menggemparkan seluruh kota. Diana ditemukan mati gantung diri di sebuah pohon di taman dekat kota. Pada saat ditemukan, nyawanya sudah tidak tertolong lagi. Valent yang mengetahui hal itu segera datang ke lokasi dan menurunkan tubuh Diana yang terbujur kaku. Ketika diturunkan warga kota menemukan sebuah surat dan diberikannya kepada Valent. 

Di sana tertulis:

Surat ini untuk kekasihku bernama Valent,

Memang hari-hariku terasa pendek. 
Tidak banyak hal yang bisa aku lakukan karena aku buta.
Tidak banyak yang bisa aku berikan kepada orang terdekat aku.
Aku benar-benar mencintai dengan tulus seorang lelaki.
Dan aku tak pernah berharap cinta  yang tulus terbalaskan dalam hidupku.
Setiap kali aku mencintai seseorang, aku sadar bahwa perasaan terluka juga harus siap kuterima.

Valent, ketika engkau membaca suratku ini... berjanjilah satu hal padaku:
Tetaplah kembali menjadi seorang lelaki yang selalu berharap akan keindahan dalam hidup ini.
Jangan mudah menyerah dan putus asa. Masa depan masih di depan mata.
Semoga kedua mataku yang telah kuberikan padamu bisa menjadi terang jendela baru dalam hidupmu...

I love you so much...

Deepest heart,

Diana.

0 komentar: