Membatasi Bet Bandar Berbuat Curang

Membatasi Bet Bandar Berbuat Curang


Membatasi Bet Bandar Berbuat Curang

Posted: 10 Jan 2012 09:08 PM PST

Perhatikan Batas Kecepatan Maksimum
Setelah nasehat pertama dari seorang penjudi profesional, sekarang saya akan berikan nasehat kedua dari seorang penjudi profesional lainnya. Jadi kita belajar bukan dari satu guru saja melainkan banyak guru yang sudah saya anggap orang-orang hebat dan mengerti bidangnya. Enak kan? Saya yang susah-susah ketemuin mereka, Anda tinggal menerima di sini. Kurang apalagi? Masa dari belajar sejak artikel pertama hingga saat ini belum juga plus tuh saldo tabungan? Wah..wah..

"Jika Bandar Membatasi Bet Sebenarnya Mereka Sudah Berbuat Curang."

Itulah nasehat kedua yang harus Anda ketahui jika ingin berhasil mengalahkan si bandot tua itu. Mari kita lihat hampir semua meja judi yang tidak profesional selalu membatasi bet. Bahkan togel pun dibatasi bet. Kalau tidak dibatasi, maka orang-orang kaya seperti Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla, Chairul Tanjung, Lim Siao Liong, Ir. Ciputra, dll..sudah pasti gampang cari uang dari togel. Bandar sudah tahu hal ini. Uang mereka saja segunung. Bagaimana caranya?

Gampang. Tinggal saja bet permainan colok bebas jagain satu angka, atau main di posisi besar kecil, ganjil genap jagain satu posisi. Mulai bet Rp 1 juta, gak kena besok lipat Rp 2 juta, gak kena lagi? Besok hajar Rp 6 juta. Masih apes juga? Besoknya hajar lagi Rp 18 juta. Masih enggan didatangi dewa hokky? Besok lipat hajar Rp 54 juta. Masih bernasib sial? Gulung dengan modal Rp 162 juta....dan seterusnya...seterusnya. Pokoknya dilipat terus. Makin lama keluar, si bandar makin dag dig dug. Sebab begitu keluar akan bangkrut si bandar. Suatu hari pasti akan keluar bukan? Karena memang posisi angka ya begitu-begitu saja. Hanya saja mungkin ada yang akan keluar di atas 20x. Dan hitung saja kalau 20 periode baru keluar. Jadi kalau modal tidak kuat jangan coba-coba bermain teknik melipat. Tetapi kalau punya harta sebanyak Aburizal Bakrie atau Jusuf Kalla, wah santai saja Sob. Dijamin sukses. 

Kalau punya modal kurang lebih Rp 2 M, ya silakan lipat Bro. Hanya saja pintar-pintar melihat posisi dan atur ulang ingin mulai dari bet berapa dan target ingin menghasilkan berapa. Sudah banyak yang bangkrut gulung tikar gadai rumah dan gadai anak karena teknik melipat yang sebenarnya spektakuler. Beberapa juga sudah jantungan.

Bandar Membatasi Bet

Karena bandar tahu bahwa teknik melipat ini punya kekuatan sangat besar, maka hampir semua bandar judi dan bandar togel membatasi bet. Terkecuali di kasino-kasino internasional mungkin tidak dibatasi. Itupun kalau Anda yakin modal Anda lebih besar dari group kasino tersebut. Bank saja modalnya kalah, apalagi kita? 

Berapa maksimum bet bandar togel online? Tidak ada data yang pasti yang bisa kita dapatkan untuk Groupnya Lukman Hakim cs. Karena itu Anda harus lebih waspada dan pintar-pintar. Jangan sampai pas Anda melipat, e mentok suatu hari. Jadi tidak bisa menggulung si bandar ini. Kalau kita mengetahui batas maksimum bet, maka bisa kita atur bet dari awal berapa, kapan kita masuk ke pasaran, dsb. Group Lukman Hakim cs tidak menjelaskan hal ini. Dan inilah salah satu hal yang dirahasiakan untuk menghadapi pemain yang bermodal besar. Kita harus lebih banyak belajar dari Bro Lukman Hakim.

Bagaimana dengan Group STTBET? Group STTBET menurut data yang mereka berikan, batas maksimum bet 4D (4D,3D,2D) adalah Rp 3 juta, sedangkan untuk colok bebas, besar kecil, ganjil genap Rp 50 juta. Semua itu untuk satu akun alias satu pemain. Jadi lebih sedikit profesional dan fair karena sudah dikasih tahu dulu batas maksimum yang bisa Anda bet. Dengan demikian Anda dituntut untuk pintar bermain. Kalau mau lebih ya buka dua akun dengan nama berbeda. 

Jadi kesimpulannya: jika bandar membatasi bet sebenarnya mereka sudah berbuat curang karena membatasi pemain yang punya modal besar untuk menang. Namun bandar akan dimaklumi atau disebut profesional jika mereka sudah menginformasikan hal ini terlebih dulu. Jadi pemain tahu aturan batas maksimumnya. Bagaimana menurut Anda?

0 komentar: